Kamis, 25 November 2010

Ada Plus, tapi Juga Ada Minusnya

Lifestyle » Family » Ada Plus, tapi Juga Ada Minusnya

Ada Plus, tapi Juga Ada Minusnya

Senin, 22 November 2010 - 11:32 wib

Anak yang keranjingan nonton ada plus minusnya. (Foto: Getty Images) APABILA anak tidak memanfaatkan televisi dengan baik, maka yang ada anak hanyalah mendapat dampak buruk dari kebiasaan menonton TV yang berlebihan.

TV hanya akan membuat anak tidak terlatih untuk berinteraksi dengan orang lain sehingga keterampilan bersosialisasinya kurang terasah. Hal ini terjadi karena pada saat menonton TV, anak bisa duduk sendiri. Dia tidak dituntut untuk melibatkan diri dengan penonton lain dan tidak dituntut untuk dapat berkomunikasi dengan orang lain.

Tayangan kekerasan pada televisi juga akan membuat anak meniru adegan berbahaya. Frekuensi adegan kekerasan pada film anak yang umumnya memiliki jagoan dan bertengkar dengan lawannya cenderung sering dilakukan karena tanpa adegan itu, tayangan ini menjadi tidak menarik. Daya tarik tayangan justru pada adegan kekerasan dan adegan negatif lainnya, bukan pada kekuatan cerita.

Kadang terlihat para tokoh merupakan jagoan yang patut dibanggakan sehingga cenderung anak pun akan meniru adegan dari para tokoh jagoan tersebut. Apabila acara yang disajikan “tidak aman” bagi anak, misalnya acara yang mengandung kekerasan, maka hal ini akan mudah tertancap dalam ingatannya sehingga anak menjadi cemas atau takut.

Anak menganggap kekerasan sebagai bagian yang wajar dari kehidupan, bahkan bisa jadi dia tertarik untuk meniru tindakan keras sang aktor. Kecanduan menonton televisi juga mengganggu keseimbangan untuk melakukan kegiatan lain, seperti belajar, makan, serta istirahat atau tidur.

Hal ini bisa menyebabkan anak mengalami penurunan prestasi belajar, kelelahan fisik dan emosi, bahkan tak jarang anak bisa jatuh sakit akibat terlalu lelah menonton TV.

Di luar dampak negatif yang terjadi, apabila anak dapat memanfaatkan televisi dengan tepat, maka mereka pun akan mendapatkan dampak positif. Seperti mendorong anak untuk memperluas wawasan pengetahuannya dan belajar tingkah laku yang baik.

Selain itu, TV juga dapat menjadi sarana untuk berpetualang ke dunia baru dan asing yang mungkin tidak bisa dialami sendiri oleh anak.

Oleh karena itulah, sudah saatnya kita sebagai orang tua mampu menentukan langkah-langkah yang tepat agar dapat membuang dampak negatifnya, tanpa harus kehilangan dampak positifnya.(SINDO//nsa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar