Rabu, 17 November 2010

Buka Gerai Ketiga, Kiehl's Ajak Artis Beraksi Sosial

Lifestyle » Trend and Fashion » Buka Gerai Ketiga, Kiehl's Ajak Artis Beraksi Sosial

Buka Gerai Ketiga, Kiehl's Ajak Artis Beraksi Sosial

Rabu, 17 November 2010 - 17:33 wib

Chaerunnisa - Okezone


Buka gerai ketiga, Kiehl's ajak artis beraksi sosial. (Foto: Dok Kiehl's) KIEHL'S, salah satu produsen produk perawatan kulit kenamaan di dunia kembali membuka gerai di Indonesia. Bertempat di lantai dasar Pondok Indah Mal 1, Jakarta, peresmian gerai ketiga Kiehl's ini sekaligus menjadi momen memperkenalkan program-program bantuan dan donasi yang mereka galang untuk disalurkan kepada yang membutuhkan.

"Kiehl's pertama kali dibuka pada tahun 1851 oleh seorang apoteker bernama John Kiehl di New York, Amerika, yang lalu menjualnya kepada Irving Morse. Morse mengembangkan Kiehl's secara turun-temurun. Keluarganya menambahkan kesan desain butik bergaya macho, agar pria tidak malu datang ke butiknya, menambahkan produk perawatan untuk atlet, pria pada umumnya, hingga perawatan kulit dan rambut untuk bayi," kata Jennifer Avancena, Brand Manager Kiehl's Indonesia saat konferensi pers di gerai Kiehl's, Selasa (16/11/2010).

Dengan latar belakang beragam dan unik, orang-orang Kiehl's mewakili perpaduan pengetahuan mengenai kosmetik, farmasi, herbal, dan obat-obatan yang dikembangkan menggunakan teknologi penelitian mutakhir. Hal ini tercermin dari kemasannya yang tergolong sederhana dan efisien, sehingga pelanggan hanya terkonsentrasi pada isi dan kualitas produk.

Dalam pembukaan tersebut, Kiehl's memperkenalkan produk mereka yang dikemas khusus, Creme de Corps Holiday Collection. Produk ini diberikan label khusus. Label tersebut merupakan gambar beberapa bunga tulip berwarna-warni kreasi dari Jeff Koons. Seratus persen keuntungan dari hasil penjualan produk ini akan disalurkan ke The Koons Family Institute on International Law & Policy, yakni lembaga yang mendukung keamanan untuk anak-anak. Anak dari Jeff Koon, Ludwig, merupakan salah satu korban penculikan anak yang hingga kini belum berhasil kembali ke keluarga Koon.

Adapun ketiga artis tersebut ialah yakni Nia Dinata (sutradara), Musa Widjatmojo (desainer), dan Maylaffayza (violin) untuk menyumbangkan barang-barang mereka untuk dijual dan bagi para korban bencana alam Merapi, Mentawai, dan Wasior.

Maylaffayza menyumbangkan satu baju yang dirancang oleh ibunya untuk salah satu penampilan panggungnya. Dress berwarna biru yang dipajang di toko Kiehl's Pondok Indah Mal itu dibanderol dengan harga Rp5 juta.

"Sejak awal, Kiehl's mengajak para artis untuk ikut serta dalam program-program mereka. Benda ini cukup berkesan untuk saya, karena merupakan rancangan ibu saya, tetapi ini kan juga melatih kita menyumbangkan sesuatu yang berharga for a greater cause," kata Maylaffayza.

Berbeda dengan penerima beasiswa S2 dari International Design Institute, Nia Dinata menyumbangkan tiga set kumpulan DVD film-film yang pernah ia keluarkan. Masing-masing kumpulan berisi empat film-film yang dihasilkan Nia dan meledak di pasaran.

Kepingan DVD asli ini tak lagi diproduksi untuk pasaran bebas, karenanya bagi para kolektor, DVD ini pasti dicari. Satu set DVD dijual dengan harga Rp8 juta. Sedangkan Musa Widyatmodjo menjual buku yang ia gagas dan dituliskan oleh Yogi Soegyono, berjudul "Mimpi Dara" seharga Rp5 juta. Sayang, kedua publik figur ini tidak berkesempatan hadir di acara tersebut.

Dalam kegiatan hariannya, Kiehl's juga menjual produk-produk khusus, seperti tas kain yang desainnya merupakan gambar anak-anak di sana, notebook, dan payung, yang hasilnya disumbangkan ke Gifts, lembaga penggalang dana untuk Yayasan Pansophia Indonesia. Yayasan ini bergerak dalam pembinaan anak-anak, khususnya di kampung Dadap, yakni kampung yang sebagian penduduknya kurang mampu.(nsa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar