Lifestyle » Trend and Fashion » 'Celebrating' ala 17 Desainer APPMI
'Celebrating' ala 17 Desainer APPMI
Rabu, 24 November 2010 - 16:45 wib
Tuty Ocktaviany - Okezone
Koleksi Afif Syakur (Foto: Andika Pradipta) BERADA dalam satu panggung untuk memamerkan rancangan busana memang bukan hal yang baru dilakukan para desainer Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI). Namun, pergelaran busana yang diselenggarakan saat ulang tahun APPMI ke-17 memang memberikan kesan mendalam bagi masing-masing perancang.
Malam itu, sebanyak 17 perancang APPMI ikut merayakan HUT APPMI ke-17 tahun. Para perancang pilihan ini adalah Eny Ming, Afif Syakur, Jeanny Ang, Putu Aliki, Rudy Chandra, Malik Moestaram, Dina Midiani, Ferry Sunarto, Sofie, Taruna K Kusmayadi, Oka Diputra, Musa Widyatmodjo, Misan, Harry Ibrahim, Lenny Agustin, dan Anne Avantie. Mereka begitu kompak dan saling mendukung menciptakan kolaborasi yang apik dalam sebuah pergelaran busana.
Di sini, perancang terlihat bebas menuangkan setiap gagasan yang direalisasikan dalam rancangan apik dan menjadi rumusan tren di tahun mendatang.
“Para desainer yang tampil ini dipilih oleh sembilan pengamat mode di Tanah Air. Tapi, saya tekankan bahwa 17 desainer ini bukanlah yang terbaik di antara anggota lainnya di APPMI. Mereka ini lahir dan berproses dalam naungan APPMI,” kata Ketua Umum Pusat APPMI Taruna K Kusmayadi kepada okezone sebelum pergelaran busana di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Selasa (23/22/2010).
Mengusung tema besar “Celebrating”, setiap perancang terlihat all out membuat rancangan yang up to date dan wearable. Afif Syakur, misalnya, yang menampilkan koleksi berjudul “Tabrak Tubruk”. Desainer kondang asal Yogyakarta ini mengolah material batik yang dibuat dengan desain modern di mana motif dalam tampilan kotak yang warna-warni, membuat kesan eksentrik nampak tidak seperti batik pada umumnya.
“Saya coba kombinasikan antara warna-warna kuat dan gelap sehingga membuat desain batik lebih modern dan mengikuti perkembangan zaman,” jelas Afif.
Sementara Dina Midiani juga menawarkan koleksi yang menarik lewat koleksi bertema “Hari Pasar”. Kali ini Dina mengusung gaya berpakaian tabrak, tidak peduli estetika, menggambarkan suasana pasar sekaligus perpaduan berbagai budaya, lokal maupun pendatang. Selain itu, desainer yang sukses menembus pasar internasional ini juga mengangkat keragaman bentuk dan motif sehingga tampil selaras dalam gaya kontemporer wanita pekerja.
“Hari pasar, harinya aktivitas para wanita Indonesia, kasual, artistik, dan elegan,” sebutnya.
Terlihat sekali bahwa para desainer mempersiapkan koleksi dengan baik, sekalipun mereka tengah sibuk mengerjakan koleksi klien atau urusan bisnis fesyen lainnya. Mereka rupanya tidak ingin membuah kesempatan emas untuk berpartisipasi di acara istimewa ini. Sebut saja Rudy Chandra, yang belum lama ini pulang dari Kuala Lumpur untuk mengikuti ajang Islamic Fashion Festival 2010.
“Saya sebenarnya mau mengundurkan diri, karena sedang sibuk sekali. Tapi karena ini kepercayaan, saya menyanggupi membuat koleksi baru. Saya senang bergabung dengan APPMI karena banyak hal yang saya dapatkan, terutama rasa kekeluargaan yang kuat sesama anggota. Semoga APPMI lebih maju lagi,” ucap Rudy Chandra, semangat.(tty
Tidak ada komentar:
Posting Komentar