Selasa, 30 November 2010

Chef Healthy Food Beri Edwin Lau Karier Cemerlang

Lifestyle » Trend and Fashion » Chef Healthy Food Beri Edwin Lau Karier Cemerlang

Chef Healthy Food Beri Edwin Lau Karier Cemerlang

Selasa, 30 November 2010 - 15:17 wib

Edwin Lau (Foto: Ist.) SEPERTI dokter, chef juga berperan sangat penting bagi kesehatan kliennya. Inilah yang menjadi tantangan Edwin Lau hingga mengembangkan prinsip healthy food tanpa mengurangi cita rasa makanan. Hasilnya, karier cemerlang diraih.

Menurut Edwin, peran chef seperti dirinya adalah mendampingi pasien dalam menentukan konsumsi makanan tepat agar lekas sehat. Selain profesi yang dilakoninya, tak ada yang membimbing pasien untuk melatih tubuhnya agar tetap sehat.

"Peran ini diambil healthy chef," kata Edwin.

Healthy chef adalah profesi yang masih langka di Indonesia. Saat ini, baru Edwin yang menjalani profesi ini. Sepertinya, tawaran profesi menarik yang berprospek cerah.

Profesi healthy chef setidaknya ditopang tiga pilar utama. Pertama, chef untuk bidang kuliner, nutrisionis untuk bidang nutrisi, dan trainer untuk bidang olahraga. Sebab, healthy chef berperan memahami kebutuhan makanan, nutrisi, dan latihan yang diperlukan seseorang untuk menjadi sehat.

Perjalanan pendidikan

Edwin mulai terjun dan jatuh cinta pada dunia kuliner ketika kuliah D-3 di Jurusan Perhotelan Pariwisata Akademi Pelita Harapan. Saat kuliah, dia sempat magang di Sakana Japanese Restaurant, Jakarta. Dia lalu menjadi chef di The Ritz-Carlton Bali dan Grand Hyatt Jakarta.

Dari riwayat kariernya, Edwin banyak menangani masakan Jepang. Edwin lantas memutuskan untuk menjadi healthy chef dan sempat belajar tentang nutrisi di US Food and Drug Administration (FDA). Selebihnya, ia belajar otodidak.

Kariernya menanjak cepat ketika menjadi finalis Men's Health Be Our Cover pada 2006. Bentuk tubuhnya yang kekar dan sehat memperkuat citranya sebagai chef makanan sehat. Ia memang gemar olahraga sejak kecil.

"Sejak kelas VI SD mulai angkat barbel," kata bungsu dari tiga bersaudara ini.

Jika dirunut, Edwin sebenarnya tidak punya latar belakang keluarga di dunia masak-memasak atau kedokteran. Ayahnya seorang kontraktor, sedangkan ibunya adalah ibu rumah tangga. Edwin dulunya juga tak bisa memasak. Namun, keyakinan sekaligus ketekunan menuntunnya sukses mengembangkan diri di bidang ini.

"Bahkan sebelumnya, saya enggak bisa memasak mi instan," kenang Edwin.

Awalnya untuk kesehatan diri

Perubahan pola makan terjadi ketika dirinya sadar bahwa ada sejumlah anggota keluarganya yang terkena penyakit diabetes dan kanker. Siapa sangka niat untuk menjaga tubuh sehat ternyata berbuah kesuksesan dalam bidang profesi yang dipilihnya.

Penampilannya sebagai presenter acara makanan sehat di televisi ikut mendongkrak citra dan kariernya. Edwin punya pola makan berbeda dengan orang kebanyakan. Makanannya lebih banyak dikukus atau dipanggang, tidak pakai garam, minyak, gula, dan bumbu.

Buat makanan cepat saji sehat

Meski begitu, Edwin belum berpikir untuk membuat sekolah healthy chef.

"Butuh dukungan banyak pihak dan dana yang besar. Mungkin 5-10 tahun ke depan," janjinya.

Fokus Edwin kini adalah pengembangan bisnis produk makanan cepat saji sehat untuk diekspor. Sebab selama ini, menurut Edwin, Indonesia selalu mengimpor makanan cepat saji, tapi tak pernah mengekspor.(Pasha Ernowo//ftr

Tidak ada komentar:

Posting Komentar