Lifestyle » Trend and Fashion » Kolase Keanggunan Biyan untuk Wanita Urban
Kolase Keanggunan Biyan untuk Wanita Urban
Kamis, 25 November 2010 - 15:42 wib
Fitri Yulianti - Okezone
Biyan Wanaatmadja (Foto: he-socialite) SECOND line Biyan Wanaatmadja untuk ready-to-wear deluxe, Studio 133 mengeluarkan koleksi 2010/2011. Koleksi memadukan beragam warna, siluet, dan potongan dalam sebuah kolase keanggunan.
Biyan yang sudah menapaki kesuksesan di industri fesyen dalam negeri, dan terus menyeriusi strategi untuk merambah pasar internasional, menunjukkan bahwa ia terus mengembangkan keunggulan perjalanan berkaryanya. Ini terlihat dari lini-lini kreasinya yang terus berkembang, baik dari kaca mata kreativitas, maupun sudut pandang bisnis.
Untuk koleksi terbaru Studio 133, Biyan mengkolase berbagai referensi motif, bahan, dan potongan berdaya pakai serta padu padan tinggi, dalam rangkaian koleksi bertajuk “Collage”.
“Dalam berbusana, setiap orang kalau dirangkum, menurut saya, seperti gambaran kolase. Beragam warna, pilihan siluet, dan shape yang yang kesemuanya mengikuti pakem Studio 133, seperti apa yang telah saya mulai 25 tahun lalu,” jelas Biyan pada konferensi pers “Collage” di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Rabu (24/11/2010).
Koleksi menyuguhkan aneka blus, jaket, rok, gaun, dan celana dalam berbagai warna, motif, dan bahan. Warna yang dimunculkan, seperti beige, cokelat, merah, pink, hitam, putih, abu-abu, hijau, kuning, dan sebagainya.
“Pada unsur tradisional terdapat motif ikat, motif batik lasem, diramu, mix and match, bahkan warna yang tidak terpikir, it is worked,” tambah pemilik lini BIYAN dan (X) S.M.L. ini.
Beberapa elemen terdiri atas percampuran bahan, seperti sifon dengan linfen, atau motif bersemangat retro kontras dengan sentuhan efek tie dye. Hasil komposisi tersebut terlihat segar dalam tampilan klasik-feminin yang modern.
Beberapa elemen unggulan Studio 133 pun tetap dihadirkan dalam kemasan yang kontemporer, salah satunya kebaya modern. Kebaya modern dimodifikasi khas Biyan, yang dapat dikenakan sebagai jaket atau blus. Juga, dapat dipadankan dengan jins atau celana untuk acara kasual atau perjamuan malam. Ada juga signature pieces lainnya seperti jelabah, sebuah elemen yang identik sebagai gaya berbusana warga Timur Tengah.
“Saya enggak ingin mendikte orang, Anda harus beli busana ini untuk dipakai di acara ini. Pola pikir orang sekarang adalah beli satu busana, bisa dipakai kemana saja,“ ujar alumnus London College of Fashion ini.
Akhirnya, koleksi menjadi representasi kekuatan karakter desain Studio 133, sebuah lini yang memfokuskan diri pada filosofi desain modern-tradisional dengan pendekatan urban dan feminin sebagai spirit estetikanya.
“Bermula dari sesuatu yang tradisional, heritage spirit yang relevan untuk generasi sekarang. Tidak mungkin menggarap sesuatu yang berasal dari masa lampau, tapi tidak relevan dengan tren, spirit masa kini,” kata desainer yang mensasar segmen wanita eksekutif muda ini.(ftr
Tidak ada komentar:
Posting Komentar