Lifestyle » Trend and Fashion » Promosikan Batik Jawa Tengah lewat Pameran
Promosikan Batik Jawa Tengah lewat Pameran
Selasa, 30 November 2010 - 18:23 wib
Rancangan Handi Hartono (Foto: Yudi P. Pratomo/HighEnd) MENTERI Perindustrian MS Hidayat meresmikan pembukaan pameran bertajuk “Jawa Tengah Inspirasi Batik Indonesia”. Pameran diharapkan makin mengenalkan batik Jawa Tengah di kalangan masyarakat.
Masyarakat Indonesia patut berbangga karena batik Indonesia merupakan produk budaya bangsa yang telah diakui dunia sebagai warisan budaya dunia tak benda (intangible world heritage) oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009 di Abu Dhabi. Di balik itu, ada tantangan besar yang harus bisa dijawab.
“Pengukuhan merupakan kebanggaan sekaligus tantangan bagi Indonesia. Sebagai tantangan, batik yang merupakan warisan budaya harus dilestarikan, dipelihara, dan dilindungi, serta secara ekonomis mempromosikannya sebagai komoditas perdagangan dunia,” kata Hidayat pada pembukaan pameran di Jakarta, baru-baru ini.
Namun, harus disadari bahwa terdapat berbagai masalah yang menghambat, seperti bahan baku gondorukem berkualitas tinggi yang justru diekspor karena harga di luar negeri cukup tinggi. Sementara, bahan baku kain sutera dan kain katun untuk pembatikan sebagian besar masih impor karena kemampuan produksi terbatas.
“Pemerintah akan melakukan langkah-langkah pengamanan melalui pembatasan industri pembatikan, serta pengembangan kapasitas produksi gondorukem dan kain sutera dalam negeri,” tegas Hidayat.
Hidayat menjelaskan, untuk melindungi ciri khas dan identitasnya, batik Indonesia telah didaftarkan dengan logo batikmark ”batik Indonesia”. Logo ini merupakan alat pembeda batik buatan Indonesia dengan produk batik negara lain sehingga memudahkan konsumen mancanegara mengenal batik Indonesia.
Penggalangan bantuan bencana
Lewat pameran, pihaknya juga ingin memberikan apresiasi kepada desainer dan seniman yang telah membuat motif batik Merapi dan awan panas Merapi. Hidayat berharap, kreasi itu dapat menjadi pengingat masyarakat untuk turut bersimpati pada penderitaan para korban letusan Gunung Merapi.
“Penghargaan juga saya berikan atas inisiatif peserta pameran untuk menggelar acara lelang batik yang hasilnya akan disumbangkan untuk bencana Merapi,” tandas Hidayat.
Sebanyak tiga motif batik Gunung Merapi berhasil dilelang pada pameran tersebut, yakni batik pertama berhasil terjual Rp51 juta kepada MS Hidayat. Batik kedua terjual Rp32 juta kepada anggota pengurus Kamar dagang dan industri (Kadin) Carmelita. Batik ketiga terjual Rp 20 juta kepada Staf Khusus Menteri Perindustrian yang juga mantan Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Benny Soetrisno.
Pameran “Jawa Tengah Inspirasi Batik Indonesia” akan berlangsung empat hari, mulai 30 November-3 Desember 2010 di Plasa Pameran Industri Kementerian Perindustrian, Jakarta.(Sandra Karina/Koran SI/ftr
Tidak ada komentar:
Posting Komentar