Lifestyle » Fit and Beauty » Coca Cola Diet untuk Penderita Diabetes
Coca Cola Diet untuk Penderita Diabetes
Selasa, 19 April 2011 - 16:04 wib
Chaerunnisa - Okezone
Coca Cola Diet untuk penderita diabetes. (Foto: Daily Mail) DESAINER ternama Karl Lagerfeld telah berhasil menurunkan bobot tubuh dengan mengonsumsi Coca Cola Diet. Hanya saja, minuman bersoda yang satu ini sering disebut-sebut dapat meningkatkan risiko obesitas dan diabetes. Padahal, Coca Cola Diet ternyata baik bagi para penderita diabetes. Kok bisa?
Saat ini Anda dapat menikmati Coca Cola Diet tanpa merasa bersalah. Pasalnya pemanis buatan yang digunakan untuk minuman bersoda ini "tidak meningkatkan risiko obesitas dan diabetes". Jika kampanye iklan memberikan sejumlah manfaat dari Coca Cola Diet, saat ini penelitian telah menemukan fakta lainnya.
Dalam penelitian tersebut menunjukkan, bahwa minuman bersoda untuk diet dan minuman dengan pemanis buatan lain tidak menyebabkan diabetes seperti yang diduga sebelumnya. Demikian yang disitat dari Daily Mail, Selasa (19/4/2011).
Soda reguler dan minuman manis dengan pemanis buatan lainnya seperti kopi atau teh disinyalir dapat meningkatkan risiko seseorang menderita diabetes. Tapi para peneliti di Harvard University mengatakan hal itu tidak benar. Justru mengganti minuman manis dengan versi diet tampaknya menjadi alternatif yang sehat.
"Ada beberapa alternatif untuk soda biasa," kata Frank Hu, salah satu penulis studi tersebut, yang diterbitkan di American Journal of Clinical Nutrition.
"Soda Diet mungkin bukan alternatif terbaik, tapi konsumsi moderat tidak akan memiliki efek berbahaya yang cukup besar," sambungnya.
Sebelum studi tersebut, banyak orang menyarankan bahwa minum soda diet secara teratur mungkin akan lebih tinggi mendapat risiko diabetes daripada mereka yang tidak mengonsumsi minuman pemanis buatan.
Namun studi terbaru baru-baru ini menunjukkan hasil lainnya dari minuman yang sama untuk peminum diet soda dan penderita diabetes, termasuk masalah kegemukan.
Dr Hu dan rekan menganalisis data lebih dari 40 ribu orang-orang yang diikuti antara tahun 1986 dan 2006. Selama kurun waktu tersebut mereka ditanya tentang status medis dan kebiasaan diet, termasuk konsumsi minuman.
Sekira 7 persen dari orang-orang dalam studi tersebut dilaporkan terdiagnosis diabetes. Pria yang mengonsumsi minuman paling manis dari gula alami dalam satu hari, rata-rata 16 persen lebih mungkin terdiagnosis diabetes, daripada pria yang tidak pernah minum minuman tersebut. Faktor tersebut terutama disebabkan oleh soda dan minuman berkarbonasi lainnya.
Mengonsumsi minuman non-karbonasi dengan rasa buah gula-manis seperti limun tidak terkait dengan risiko tingginya menderita diabetes.
Pria yang minum banyak soda diet dan minuman diet lainnya memang tidak menutup kemungkinan untuk menderita diabetes. Tapi begitu berat badan pria dicek, tekanan darah dan kolesterol diperhitungkan, minuman mereka tidak berhubungan dengan risiko diabetes.
"Orang yang berisiko diabetes atau obesitas. Mereka mungkin orang-orang yang lebih cenderung memilih pemanis buatan karena lebih cenderung berdiet," kata Rebecca Brown, endokrinologi di National Institutes of Health.
Minum kopi setiap hari, baik reguler dan tanpa kafein, lebih rendah menderita risiko diabetes, mungkin karena antioksidan atau vitamin atau mineral dalam kopi.
Dr Brown, yang telah mempelajari pemanis buatan tapi tidak terlibat dalam penelitian tersebut menambahkan, bahwa selama ini masih ada beberapa masalah kesehatan tentang pemanis buatan. Padahal, mereka telah membuktikan tidak ada.
"Saya berpikir bahwa kita memiliki bukti lebih baik minum minuman gula manis yang meningkatkan risiko kesehatan," paparnya.
"Tentu mengurangi konsumsi minuman gula manis dengan cara apapun (termasuk substitusi dengan minuman diet) merupakan hal yang baik," tutupnya.
(nsa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar