Kamis, 21 April 2011

Museum Martha Tilaar, Saksi Percantik Wanita Indonesia

Lifestyle » Trend and Fashion » Museum Martha Tilaar, Saksi Percantik Wanita Indonesia

Museum Martha Tilaar, Saksi Percantik Wanita Indonesia

Kamis, 21 April 2011 - 16:21 wib

Fitri Yulianti - Okezone


Martha Tilaar (Foto: Tuty Ocktavianyokezone) GENAP 34 tahun usia PT Martina Berto Tbk menjadi bagian dari upaya mempercantik wanita Indonesia. Kisah perjalanan terangkum dalam sebuah museum pribadi milik Martha Tilaar.

Ada yang begitu menyentuh di kantor pusat dan pabrik PT Martina Bertho Tbk. Di salah satu sudut yang berdekatan dengan ruang kerja Martha Tilaar, Chairwoman & Founder Martha Tilaar Group, terdapat sebuah mini museum.

Ruangan dengan luas sekira 50 meter persegi ini menjadi saksi perjalanan Martha Tilaar dalam mempercantik wanita Indonesia. Cerita perjalanan dimulai ketika Martha pertama kali membuka salon di garasi rumah sang ibu hanya seluas 4 meter X 6 meter. Terpajang alat timbangan yang setia menemani Martha menakar bahan bedak dingin.

"Cerita perjalanan soal membuka salon is my favorite part. Semua yang ada di situ adalah fakta sejarah dari perjalanan Ibu (Martha Tilaar) dan PT Martina Berto Tbk. Pulang dari Amerika, Ibu ingin menggali kekayaan Indonesia untuk dunia kecantikan. Ibu melihat peluang bahwa ini perlu dilestarikan," jelas Wulan Tilaar, Deputy General Manager PT Martha Beauty Gallery kepada okezone di sela menerima kunjungan dari Women's International Club (WIC) di Pulogadung, Jakarta Utara, Kamis (21/4/2011).

Juga, foto ketika Martha masih bergabung dengan Dr BRA Mooryati Soedibyo untuk mendirikan Mustika Ratu. Dalam perjalanan, keduanya berpisah dan punya brand produk kecantikan masing-masing.

"Tahun 1976, kita berpisah. Tahun 1980, Sariayu lahir. Sariayu, sarine wong ayu, the essence of beauty," imbuh putri ketiga Martha Tilaar ini.

Lihat pula alat kecantikan yang berasal dari seluruh nusantara dan lukisan Ken Dedes, sumber inspirasi Martha Tilaar.

"Ken Dedes terkenal sebagai seorang putri cantik dari Singosari, banyak pangeran yang mau memperistri. Dia terkenal sangat piawai merawat organ intimnya, ratus Miss V, ratus badan, ratus rambut," paparnya soal museum yang dibuka 10 tahun itu, pabriknya sendiri sudah sejak 1986.

Banyak sekali dokumentasi foto Martha Tilaar di beberapa media dan kesempatan, penghargaan, cinderamata dari berbagai negara yang pernah didatangi, kreasi make up bersama para desainer, seperti cover Asia Globe sebagai Most Powerfull Woman 1999, penghargaan dari MURI untuk PAC Martha Tilaar sebagai pemrakarsa dan penyelenggara make up terbanyak dalam waktu 24 jam, kegiatan sosial dengan penjual jamu gendong, dari Harvard University dalam seminar The East Asia Executive Leadership, dan sebagainya.

Museum juga masih memajang produk Martha Tilaar sejak pertama diluncurkan dengan kemasan yang sekarang sudah diperbarui, salah satunya produk aromatik Oil of Java & Dewi Sri Spa pada 1996.

Nilai historis yang inspiratif menjadi napas museum Martha Tilaar. Ide untuk memperluas hingga menjadikan museum bisa dinikmati lebih banyak kalangan umum pun muncul.

"Berniat banget (dibuka untuk umum)," tutur Martha Tilaar, Chairwoman & Founder Martha Tilaar Group kepada okezone pada kesempatan yang sama.

"Penting untuk mengubah mindset soal identitas dirinya. Kita kaya sumber daya, tapi mengapa masih miskin? Karena kita tidak memerhatikan kekayaan dan budaya sendiri," tukasnya.(ftr

Tidak ada komentar:

Posting Komentar