ETIKA seperti apa yang harus dihormati bersama saat Anda dan kekasih putus hubungan, sementara cincin tunangan telah melingkar di jari manis? Mengembalikan ke tunangan atau Anda simpan, pertanyaan seperti ini mungkin banyak dilontarkan.
Â
Pertunangan menjadi salah satu usaha mengikat komitmen dua sejoli sebelum waktu pernikahan tiba. Dilihat secara fisik, cincin tunangan rata-rata berharga cukup mahal. Karena itulah, pihak wanita kerap bingung bagaimana memperlakukannya saat pertunangan putus.
Â
Cincin tunangan harus dikembalikan. Ini menjadi janji setia menuju pernikahan, dan ketika pernikahan tidak terwujud, janji itu menjadi tidak pantas. Anda tak membutuhkan lagi pengingat hubungan yang gagal.
Â
Apalagi jika calon suami selingkuh, Anda telah melakukan hal yang tepat. Ucapkan selamat tinggal pada hubungan, dan juga cincin tunangan. Demikian menurut Anna Post, penulis âEmily Post's Wedding Partiesâ yang dilansir Frisky.
Â
Biasanya, cincin tunangan adalah suatu harapan dari sebuah janji, janji menuju pernikahan. Jika janji itu tidak berbuah manis, maka cincin tunangan harus dikembalikan. Namun, ada beberapa pengecualian, termasuk ketika cincin diberikan sebagai hadiah biasa. Sebagai contoh, cincin diberikan pada hari ulang tahun Anda, hari Natal, dan sebagainya. Anda bisa berkata, "Ia tidak memberiku hadiah ulang tahun, dia memberiku sebuah cincin tunangan, itu hadiah ulang tahunku.â
Â
Namun, jika pertunangan terputus karena suatu alasan yang tidak berkaitan dengan perilaku buruknya, misal selingkuh, Anda harus mampu menjaga cincin itu, kalau Anda mau. Sebaliknya, jika Anda yang melanggar pertunangan, maka kembalikan cincin itu pada calon suami Anda.
(ftr)
Jumat, 06 Agustus 2010
Pertunangan Putus, Siapa yang Harus Menjaga Cincin?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar