Lifestyle » Trend and Fashion » Sariayu Luncurkan Tren Warna Nuansa Asia
Sariayu Luncurkan Tren Warna Nuansa Asia
Senin, 22 November 2010 - 18:33 wib
Chaerunnisa - Okezone
Sariayu tren 2011 (Foto: Chaerunnisa)
BUKAN rahasia, dunia kecantikan Indonesia berkiblat penuh ke Negara Barat. Melihat kondisi tersebut, Martha Tilaar merasa terusik dan mencoba menciptakan konsep kecantikan Indonesia melalui inspirasi kekayaan alam dan budaya Indonesia yang kaya akan sumber ilham.
Setelah merintis usaha yang dimulai dari jamu, pada 1987 Martha Tilaar meluncurkan koleksi make up tren warna pertama Sariayu "Senja di Sriwedari". Saat itu koleksi tersebut langsung menjadi sejarah baru di dunia kecantikan Indonesia.
"Pada launching 25 tahun perjalanan yang panjang berawal tahun 1987, saat itu saya pergi untuk meneliti apa yang dipakai oleh penari-penari tradisional di Sriwedari. Saya meneliti apa yang dipakai untuk kosmetik mereka, ternyata hanya kapur sirih, kunyit, eyeshadow arang. Saat itu hanya ada empat orang asing yang melihat wayang orang di Sriwedari. Di situlah saya bilang 'Senja di Sriwedari, karena terabaikan, tidak ada yang melestarikan. Ternyata setelah pertama tanggapan orang besar sekali," kata founder Martha Tilaar Group, Martha Tilaar saat konferensi pers di Hotel Mulia, Jakarta, Senin (22/10/2010).
Dengan animo masyarakat yang tinggi pada koleksi pertama tersebut, Martha Tilaar optimis akan meraih kesuksesan kembali. Dengan pemilihan warna trendi dan tema menarik, membuat Sariayu menjadi trendsetter di dunia tata rias Indonesia.
"Tidak hanya memberikan warna pada perkembangan Sariayu, tetapi berpengaruh pada industri kosmetik di Indonesia," ungkap wanita ramah ini.
Bertepatan dengan koleksi tren warna 2011, merupakan tonggak peringatan perjalanan tren warna ke-25. Di usia "perak" ini, Sariayu menghadirkan koleksi istimewa “Exotic Indonesia the Colors of Asia”.
"Keindahan warna-warni alam di Indonesia menggugah kami menciptakan tren warna dan kami selaraskan dengan tren dunia. Kali ini, kami mendasari ‘Exotic Indonesia the Colors of Asia’ dengan menghadirkan nuansa Timur Tengah-Asia, India, Melayu, dan China," tutur wanita berusia 74 ini.
Dengan mengusung tema “Exotic Indonesia the Colors of Asia”, setiap koleksi diambil dari nama-nama alat musik ketiga negara tersebut. Terdiri dari koleksi Petikan Sitar, koleksi Alun Serunai, dan koleksi Denting Kecapi.
Di Indonesia, sitar dikenal sebagai alat musik dari Jawa Tengah. Alat musik ini dipengaruhi alat musik klasik Hindustan yang menggunakan dawai yang dipetik untuk menciptakan nada-nada indah. Koleksi ini menghadirkan warna-warna yang terinspirasi eksotisme India.
Serunai dikenal di tanah Minang. Bias warna Melayu yang hangat menginspirasi tren warna koleksi Alun Serunai.
Kecapi merupakan alat musik petik khas Cirebon. Alat musik dengan bias warna oriental ini menginspirasi tren warna koleksi Denting Kecapi.
"Koleksinya diambil dari nama-nama alat musik yang menjadi pengaruh atau menginspirasi dari masing-masing negara tersebut," tutup Marta.
Setiap seri terdiri dari tiga produk, yaitu eyeshadow, liquid lip color, dan lipstik.
(tty
Setelah merintis usaha yang dimulai dari jamu, pada 1987 Martha Tilaar meluncurkan koleksi make up tren warna pertama Sariayu "Senja di Sriwedari". Saat itu koleksi tersebut langsung menjadi sejarah baru di dunia kecantikan Indonesia.
"Pada launching 25 tahun perjalanan yang panjang berawal tahun 1987, saat itu saya pergi untuk meneliti apa yang dipakai oleh penari-penari tradisional di Sriwedari. Saya meneliti apa yang dipakai untuk kosmetik mereka, ternyata hanya kapur sirih, kunyit, eyeshadow arang. Saat itu hanya ada empat orang asing yang melihat wayang orang di Sriwedari. Di situlah saya bilang 'Senja di Sriwedari, karena terabaikan, tidak ada yang melestarikan. Ternyata setelah pertama tanggapan orang besar sekali," kata founder Martha Tilaar Group, Martha Tilaar saat konferensi pers di Hotel Mulia, Jakarta, Senin (22/10/2010).
Dengan animo masyarakat yang tinggi pada koleksi pertama tersebut, Martha Tilaar optimis akan meraih kesuksesan kembali. Dengan pemilihan warna trendi dan tema menarik, membuat Sariayu menjadi trendsetter di dunia tata rias Indonesia.
"Tidak hanya memberikan warna pada perkembangan Sariayu, tetapi berpengaruh pada industri kosmetik di Indonesia," ungkap wanita ramah ini.
Bertepatan dengan koleksi tren warna 2011, merupakan tonggak peringatan perjalanan tren warna ke-25. Di usia "perak" ini, Sariayu menghadirkan koleksi istimewa “Exotic Indonesia the Colors of Asia”.
"Keindahan warna-warni alam di Indonesia menggugah kami menciptakan tren warna dan kami selaraskan dengan tren dunia. Kali ini, kami mendasari ‘Exotic Indonesia the Colors of Asia’ dengan menghadirkan nuansa Timur Tengah-Asia, India, Melayu, dan China," tutur wanita berusia 74 ini.
Dengan mengusung tema “Exotic Indonesia the Colors of Asia”, setiap koleksi diambil dari nama-nama alat musik ketiga negara tersebut. Terdiri dari koleksi Petikan Sitar, koleksi Alun Serunai, dan koleksi Denting Kecapi.
Di Indonesia, sitar dikenal sebagai alat musik dari Jawa Tengah. Alat musik ini dipengaruhi alat musik klasik Hindustan yang menggunakan dawai yang dipetik untuk menciptakan nada-nada indah. Koleksi ini menghadirkan warna-warna yang terinspirasi eksotisme India.
Serunai dikenal di tanah Minang. Bias warna Melayu yang hangat menginspirasi tren warna koleksi Alun Serunai.
Kecapi merupakan alat musik petik khas Cirebon. Alat musik dengan bias warna oriental ini menginspirasi tren warna koleksi Denting Kecapi.
"Koleksinya diambil dari nama-nama alat musik yang menjadi pengaruh atau menginspirasi dari masing-masing negara tersebut," tutup Marta.
Setiap seri terdiri dari tiga produk, yaitu eyeshadow, liquid lip color, dan lipstik.
(tty
Tidak ada komentar:
Posting Komentar