Minggu, 24 April 2011

Amy Atmanto Bantu Tunarungu Majukan Industri Kreatif Indonesia

Lifestyle » Trend and Fashion » Amy Atmanto Bantu Tunarungu Majukan Industri Kreatif Indonesia

Raih Kartini Awards 2011

Amy Atmanto Bantu Tunarungu Majukan Industri Kreatif Indonesia

Minggu, 24 April 2011 - 12:35 wib

Tuty Ocktaviany - Okezone


Amy Atmanto (Foto: Dok Pribadi) TERPILIH menjadi salah satu penerima penghargaan Kartini Awards 2011 membuat Amy Atmanto semakin termotivasi terus membantu kaum dhuafa, janda miskin, dan para tunarungu usia produktif untuk meningkatkan kualitas hidup mereka dan memajukan industri kreatif di Indonesia.

Desainer berparas cantik Amy Atmanto sempat terkejut dan bahagia ketika namanya ditasbihkan menjadi salah satu peraih penghargaan Kartini Awards 2011 untuk kategori Sosial yang langsung diberikan oleh Ibu Negara Ani Bambang Yudhoyono, di Nusa Indah Theater, Balai Kartini, Jakarta Selatan, 21 April lalu. Selain Amy, beberapa sosok terpilih yang mendapatkan penghargaan di ajang tahunan yang kali ini mengusung tema “Aura Baru Perempuan Indonesia Kini” tersebut, di antaranya kategori Politik Pemerintahan diberikan kepada Emma Suryani, kategori Profesi kepada Sri Woro Haryono, kategori Kesehatan kepada Benedicta Wayan Suryani, kategori Lingkungan kepada Kholifah, serta kategori Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan kepada Nini Mariani Rusli.

“Saya sangat bahagia mendapatkan kepercayaan meraih penghargaan Kartini Awards dan menjadi perempuan inspiratif di Indonesia,” kata Amy Atmanto membuka pembicaraan dengan okezone di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, belum lama ini.

Desainer gaun Miss Universe Riyo Mori ini semula memang dikenal pencinta mode lewat karya-karya “masterpiece” yang begitu memesona membalut tubuh kaum perempuan. Namun seiring waktu berjalan, pemilik empat lini busana, yaitu Royal Sulam, Royal Kaftan, Victoria Couture, dan Morocco, ini terlihat banyak melakukan aktivitas sosial. Dia membantu memberikan pengetahuan dan pelatihan memayet kepada kaum kaum dhuafa, janda miskin, dan para tunarungu usia produktif.

“Setiap individu mempunyai potensi untuk memiliki ‘financial freedom’, tidak terkecuali mereka (kaum kaum dhuafa, janda miskin, dan para tunarungu). Saya sungguh bahagia bisa membantu mereka dengan keterampilan yang saya miliki,” ucap Amy, berkaca-kaca.

Desainer ramah ini mengaku banyak perubahan yang terlihat dari anak-anak didiknya setelah mengikuti pelatihan teknik dasar memayet kelas butik yang dilakukan dengan penuh cinta.

“Mereka menjadi lebih percaya diri. Karya mereka pun diapresiasi dan dipakai oleh orang-orang yang luar biasa, seperti Yenny Wahid dan Kiki Amalia,” ucap brand ambassador dan private partner Swarovski Cyrstal Indonesia sejak 2007 ini.

Amy rupanya tidak hanya berbagi keterampilan, tapi juga memberikan kesempatan bagi para anak didiknya untuk belajar agama dengan mengaji bersama.

“Sebelum belajar memayet dimulai, saya dan mereka mengaji (Al Fatihah dan Yassin) bersama. Itu dilakukan agar pekerjaan yang kami lakukan mendapatkan berkah dari Sang Pencinta,” kata Amy menyebut para anak didiknya ada yang berasal dari Jagakarsa, Cibinong, Citayem, Kebagusan, dan lain-lain.

"Biasanya saya dibantu tim mencari lokasi di mana terdapat masyarakat yang membutuhkan pelatihan. Kami terus menghubungi RT setempat dan mereka bisa mendaftarkan diri. Setelah itu, mereka datang ke ‘workshop’ dan mengikuti pelatihan selama sehari. Usai pelatihan, kami memberikan ijazah agar kelak bisa dimanfaatkan saat mencari pekerjaan,” ulas Ketua Ikatan Perancang Kebaya Indonesia (IPKI) ini.

Amy pun memastikan ke depan tidak akan berhenti membantu kaum dhuafa, janda miskin, dan para tunarungu. Menurutnya, mereka juga berpotensi mengembangkan industri kreatif Indonesia lebih maju.

“Karya mereka sangat bagus. Saya yakin ketika banyak anak didik yang belajar, maka kesempatan mereka mendapatkan lapangan pekerjaan semakin terbuka,” tutup Amy bahagia kala melihat ekspresi anak-anak didiknya tertawa lepas.(tty

Tidak ada komentar:

Posting Komentar