Lifestyle » Trend and Fashion » Gairah Mode dan Perhiasan Indonesia
Gairah Mode dan Perhiasan Indonesia
Minggu, 24 April 2011 - 13:31 wib
Ilustrasi perhiasan (Foto: Corbis) INDONESIA menyimpan sejuta potensi. Bukan hanya dari segi pariwisata, tapi juga kerajinan lokal yang selain menjadi daya tarik bagi wisatawan dan merupakan sumber devisa negara.
Dari segi wisata, bisa dibilang Indonesia merupakan one-stop-tourism. Bentuk negara kepulauan membuat Indonesia tidak hanya kaya akan destinasi wisata memikat, tapi juga kaya akan berbagai budaya adiluhung yang tidak hanya melahirkan tradisi dan ritual yang menjadi identitas, melainkan juga kerajinan lokal nan indah bernilai seni tinggi.Tapi tentu, dengan daerah-daerah yang terbentang luas dari Sabang hingga ke Merauke, sulit menyaksikan keindahan produk kerajinan nusantara secara langsung.
Karenanya, untuk memudahkan masyarakat dalam mengenal dan menikmati hasil produk nusantara, PT Mediatama Bina Kreasi dan Asosiasi Eksportir Pengrajin Handicraf Indonesia (Asephi) menghadirkan Jakarta International Handicraft Trade Fair (Inacraft), pameran yang mempertunjukkan koleksi produk kerajinan nasional Indonesia dari berbagai daerah. Ketua Asephi Rudi Lengkong mengatakan, untuk 2011, Inacraft mengusung tema “From Smart Vilage to Global Market”. “Masih berkaitan dengan tema tahun lalu yang bertujuan membawa produk Indonesia ke tingkat dunia,” paparnya. Adapun untuk ikon tahunan, Inacraft 2011 mengangkat “Budaya Provinsi Lampung”.
Kekayaan budaya Lampung sudah terlihat kental saat memasuki lobi Jakarta Convention Center (JCC) yang menjadi lokasi pameran Inacraft. Namun, saat “tersesat” di ribuan boothyang ditata apik, bisa dilihat bahwa Inacraft ke- 13 yang berlangsung mulai Rabu–Minggu (20–24/4) itu juga diramaikan dengan produk kerajinan dari beberapa negara Asia. Salah satunya India, yang menawarkan ragam syal, pashmina, salwar-kameez, kain sari, serta beragam aksesori unik, mulai dari sarung bantal, taplak meja, hingga perhiasan bernapas eksotis.
Pada peresmian Inacraft 2011, Wakil Presiden Boediono mengatakan, Inacraft merupakan barometer perkembangan produk kerajinan di Tanah Air dan salah satu pameran yang menjadi kebanggaan Indonesia karena adalah ajang pameran kerajinan terbesar dan terlengkap di Asia Tenggara. The 13th Jakarta Inacraft 2011 diikuti 1.800 UKM atau produsen perajin dengan menempati jumlah stan sebanyak 1.222 stan berlokasi di Hall A Lobby A, Hall B, Lobby B, Plenary Hall, Main Lobby, Cendrawasih Hall, dan Assembly Hall, Balai Sidang Jakarta Convention Center dengan total lahan seluas 24.080 meter persegi.
Seperti juga tahun-tahun sebelumnya, yang menjadi highlightutama pameran Inacraft adalah produk kerajinan fashion, aksesori, juga produk dekorasi interior. Karenanya, tidak heran bila Hall A dan B, yang merupakan lokasi zona produk batik, aksesori, perhiasan, fashion, juga produk bordir, padat pengunjung sejak hari pertama. Keadaan serupa bisa dilihat di Plenary Hall yang menawarkan produk suvenir dan perlengkapan rumah tangga. Adapun Assembly Hall, yang menaungi produk internasional dari India, Iran, dan Myanmar juga dipenuhi pengunjung.
Tapi tentu, primadona utama Inacraft adalah produk fashion dan aksesori. Tiara, 25, mengatakan bahwa tujuan utamanya mengunjungi Inacraft adalah mencari produk kerajinan yang unik, selain juga batik. “Saya berburu kain batik karena ada saudara yang mau menikah,” terangnya.
Tidak hanya batik yang disediakan Inacraft, banyak ragam produk unik nan memikat mata.Sebut saja kerajinan yang terbuat dari kain perca dan rajutan produksi Wien’s asal Semarang. Ragam tas laptop dengan hiasan pita, sandal rajut, ataupun tas tangan dijual dengan harga mulai Rp50.000 hingga Rp 300.000.
Lampung memang menjadi ikon Inacraft 2011, tapi bukan berarti daerah lain tidak menampilkan pesonanya. Pontianak menampilkan koleksi tenun, seperti yang diperlihatkan Mundung Son, perajin tenun asal Pontianak yang menawarkan ragam tenun Pontianak bermotif ruwit dan pelangka.
Asephi menargetkan, omzet Inacraft 2011 meningkat 10 persen dari tahun lalu, dengan target jumlah pengunjung mencapai 200.000 orang. Tahun lalu Inacraft sukses mengumpulkan pendapatan sebesar Rp90,5 miliar. Tahun lalu nilai kontrak dagang mencapai USD808 juta atau lebih besar dari 2009 yang sekitar USD755 juta.(SINDO//tty
Tidak ada komentar:
Posting Komentar