Lifestyle » Trend and Fashion » Gaya Hidup di Mal
Gaya Hidup di Mal
Jum'at, 22 April 2011 - 15:01 wib
(Foto: gettyimages) SEKARANG mal tidak hanya dirancang sebagai tempat belanja, juga digunakan untuk tempat hang out kalangan sosialita. Sarana lengkap mulai resto, butik fesyen sampai salon spa mendukung mal sebagai tempat alternatif hang out.
Seiring pola gaya hidup masyarakat urban, mal saat ini sudah menjadi tempat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Apalagi hal ini didukung dengan kehadiran mal-mal kelas premium di Ibu Kota.
Direktur Eksekutif Sentra Kelapa Gading, Anwar Arifin Salim menjelaskan kehadiran kualitas tempat hang-out di mal semakin digemari masyarakat sosialita karena memiliki standar sesuai gaya hidupnya. Dia berpendapat masyarakat urban di kota besar seperti Jakarta dengan pola hidup tinggi menjadikan mal sebagai tempat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Anwar mengatakan, untuk kasawan elite seperti Kelapa Gading dengan masyarakat kelas atas membutuhkan sarana seperti mal. Bagi sosialita, kualitas gaya hidup itu penting. Selain masalah penampilan, gaya hidup seperti tempat hang out dalam bergaul menjadi bagian penting.
Untuk mendukung pola gaya hidup ini, pengelola mal merancang dengan konsep berbeda yang memadukan lifestyle dan entertainment. Misalkan dengan pertunjukan live music sampai event khusus seperti nonton bareng.
“Mal juga memiliki tempat strategis dengan konsumen yang daya belinya tinggi pula,” kata Anwar.
Sementara itu, sosialita sekaligus presenter Becky Tumewu menambahkan, tidak hanya event serta pertunjukan, mal yang dirancang untuk sosialita juga dilengkapi sarana lengkap seperti akses internet sampai area khusus meeting.
Becky menuturkan biasanya mal premium dengan sasaran masyarakat kelas atas juga tergantung lokasi. Tidak mengherankan bila kawasan seperti Pondok Indah, Kelapa Gading, atau Segitiga emas memiliki mal premium yang dirancang untuk masyarakat modern.
Fasilitas perkantoran di kawasan tersebut juga menjadi daya tarik dan melengkapi konsumen kelas atas untuk memenuhi kebutuhannya. Selain itu, kehadiran berbagai butik branded juga memengaruhi citra atau image mal premium tersebut.
“Free internet sampai butik-butik branded tersedia menjadi konsep mal mewah sekarang di Jakarta,” papar Becky.
Hal senada dikatakan sosialita lainnya Nikita Willy. Menurut artis cantik ini, mal mewah di Jakarta sekarang dirancang sebagai pusat lifestyle yang memadukan kuliner hingga fesyen. Ia menilai mal-mal di Jakarta sekarang sudah menjadi destinasi lifestyle dan entertainment. Tidak hanya itu, di beberapa area tertentu,mal sekarang sudah menjadi kawasan terintegrasi dengan hunian vertikal seperti Mall of Indonesia (MoI).
Fasilitas sarana seperti spa-salon, resto juga diperluan untuk mendukung konsep mal. Konsep seperti ini tentunya memiliki daya tarik dalam menarik market konsumen kelas atas. Bagi Nikita, sosialita yang berkunjung ke mal tidak hanya yang ingin berbelanja, juga memenuhi kebutuhan lainnya seperti mempercantik dan meeting dengan rekan bisnisnya.
“Masyarakat kelas atas itu memiliki standar gaya hidup dan disesuaikan pola konsumtifnya karena bagi mereka hal ini penting,” ujar Nikita.
Anak-Anak Juga Wajib Fashionable
Tidak hanya kaum dewasa, anak-anak pun saat ini wajib fashionable dalam berbusana. Bagaimanapun, busana yang dikenakan seseorang mencerminkan kepribadian yang bersangkutan. Karena itu, perlu untuk memberikan edukasi kepada anak-anak untuk mengenakan busana yang elegan.
Beberapa brand ternama kini melengkapi koleksinya dengan busana anak-anak. Mulai t-shirt, jaket, hingga blazer tersedia untuk melengkapi trend fashion. Brand seperti Zara Kids, Mark & Spencers, atau Burberry Kids saling berlomba mengeluarkan rancangan inovasi produk busana anak-anak terbaru. Dengan rancangan kreatif, unik, serta warna menarik membuat anak-anak tampak semakin fashionable.
Seiring cepatnya perkembangan model fesyen, busana anak-anak juga turut menyesuaikan gaya perubahan zaman. Setiap rancangan busana memperhatikan karakter anak-anak yang menjadi segmentasi market-nya.
Presenter sekaligus sosialita Asti Ananta menuturkan fesyen anak-anak sekarang mampu menampilkan suatu gambar objek yang menarik dan enak dilihat. Dia menuturkan, rancangan busana anak-anak terutama branded saat ini memperhatikan style fashion terbaru seperti halnya busana dewasa. Gaya urban yang trendi dengan perpaduan style model modern menjadikan busana kalangan anak-anak terlihat fashionable, elegan, dan berkelas.
“Dari kualitas, fashion branded memperhatikan busana dengan style karakter anak-anak,” ujar Asti.
Asti berpendapat dalam aplikasinya, rancangan busana branded sekarang dibagi menjadi berbagai kategori usia. Mulai usia 3-14 tahun tersedia dalam beberapa busana kategori ini. Ia menambahkan untuk menciptakan kesan funky seperti busana dewasa, sebagian branded juga menciptakan jenis canvas shoes, vest, little dress, dan washable diapers. Untuk harga, sesuai kelas kualitasnya, branded masih terdepan dengan harga kisaran Rp1 juta-Rp8 juta.
Beberapa mal premium juga menyediakan butik busana anak-anak seperti Mark & Spencers di Plaza Indonesia, Debenham Kids di Senayan City. Untuk aksesoris sepatu,butik Crocs menyediakan jenis segmentasi anak-anak.
“Brand jadi pilihan utama karena berkelas, modern, dan sesuai dengan perkembangan fashion terbaru,” tambahnya.
Sementara itu, perancang busana Denny Wirawan menambahkan model busana anak-anak sekarang makin beragam dengan perpaduan warna yang cerah. Gaya hidup modern makin memberikan pengaruh dalam rancangan model busana terbaru. Ia menyebutkan dalam busana anak-anak, perancang juga harus paham dengan karakter sesuai market-nya.
“Saat ini market anak-anak menjadi segmentasi potensial dalam produk branded,” sebutnya.
Saat ini, perkembangan fashion show untuk anakanak sudah begitu maju. Jika biasanya mereka menggunakan busana sendiri dalam fashion show, kini para produsen busana anak-anak dalam memperkenalkan brand busana mereka, tidak jarang menggunakan jasa para model anak-anak tersebut, sehingga mereka bisa disejajarkan seperti model remaja serta dewasa pada umumnya yang memperkenalkan busana hasil rancangan para desainer.
Di samping itu, tiap event tertentu seperti hari Kartini dan lainnya tidak jarang pula sekolah-sekolah mengadakan lomba fashion show bagi siswa mereka. Hal itu bertujuan agar anak-anak bukan hanya berani di lingkungan kelasnya, juga di depan khalayak ramai.(Koran SI/Koran SI/ftr
Tidak ada komentar:
Posting Komentar