Kamis, 21 April 2011

Mendekatkan Kebaya dengan Generasi Muda

Lifestyle » Trend and Fashion » Mendekatkan Kebaya dengan Generasi Muda

Lomba Rancang Kebaya 2011

Mendekatkan Kebaya dengan Generasi Muda

Jum'at, 22 April 2011 - 10:34 wib

Dwi Indah Nurcahyani - Okezone


(Foto: Dwi Indah/okezone) MESKI transformasi kebaya dari masa ke masa mengalami pergerakan, elegansi kebaya tak pernah termakan zaman. Busana adiluhung tersebut senantiasa mendapat tempat dalam semua lapisan masyarakat, tak terkecuali generasi muda yang tidak bersentuhan langsung dengan sejarahnya.

Sebagai busana tradisional sekaligus warisan budaya bangsa, kebaya memang tak pernah surut memancarkan pesonanya. Meski pergantian zaman kerap menenggelamkan tren yang ada, pamor kebaya tetap saja mencorong.

Keberadaan kebaya yang telah ada sejak ratusan tahun lalu memang berhasil menembus zaman dan semua lapisan. Terbukti, walau arus modernisasi dengan deras memengaruhi dunia mode tanah air, kebaya tetap memiliki tempatnya dan tak pernah terpinggirkan. Bahkan, citra kebaya sebagai busana tradisional yang kaya filosofi sehingga perlu memertahankan pakem-pakem tertentu, tetap tampil indah ketika dikolaborasikan dengan sentuhan kekinian.

Inilah yang membuat kebaya sanggup melintasi ruang, waktu, serta zaman. Saat ini, kebaya yang identik dengan busana khas tokoh pejuang wanita, RA Kartini, tetap bertahan menampilkan eksistensinya dengan bentuk yang mengadaptasi zaman. Citra itulah yang kemudian diusung pagelaran Lomba Rancang Kebaya 2011 yang diadakan majalah Kartini.

"Lewat ajang ini, kami ingin menampilkan citra Kartini era modern. Kami ingin memerlihatkan bahwa lewat busana yang bernapaskan budaya sekalipun, tetap dapat menjangkau tren fesyen yang sedang in sehingga menjadi sebuah bukti bahwa fesyen Indonesia tetap up date dan mengikuti tren," ujar Amy Atmanto selaku Ketua Dewan Juri LRK dalam sambutannya di acara Kartini Awards 2011 di Nusa Indah Theater Balai Kartini, Jakarta, Kamis (21/4/2011) malam.

LRK yang memasuki tahun ketiga ini berhasil menjaring 19 finalis dari 250 peserta seluruh Nusantara yang mendaftarkan diri sebagai kontestan. Mengambil tema "Kebaya untuk Perempuan Masa Kini", 19 finalis yang tampil mengetengahkan berbagai model kebaya modern nan indah dan kental dengan nuansa kekinian.

Olah kebaya yang ditampilkan begitu kreatif dan inovatif. Umumnya, para peserta memadukan kain adati, seperti batik, tenun, dan songket sebagai kolaborasi indah rancangan kebayanya. Unsur lace sebagai material dasar kebaya pun menjadi bahan utama yang mereka gunakan.

Kesan modern hadir melalui kebaya berpotongan celana, rok A line, hingga bergaya futuristik dengan bentuk lengan kokoh dan aksen layer tumpuk. Ada pula kebaya dengan lengan balon dan kebaya yang menggunakan sentuhan rumbai-rumbai.

Secara keseluruhan, kebaya yang dihadirkan 19 finalis LRK dengan rentang usia 17-25 tahun ini memang sangat fresh, young, dan lekat dengan unsur modern, tanpa meninggalkan pakem kebaya sebagai busana yang identik memeluk tubuh.

Berbagai kreativitas dalam mengusung kebaya ekstravaganza membuktikan bahwa busana ini selalu memiliki nilai unik untuk diulik lebih dalam termasuk para generasi muda yang tak bersentuhan langsung dengan sejarah kebaya.

"Diharapkan, generasi muda ini bisa menjadi kreator ulung yang maju di segala bidang, khususnya dalam memajukan industri kreatif sebagai salah satu penyokong ekonomi bangsa," tutup Amy.(ftr

Tidak ada komentar:

Posting Komentar